Bandar Lampung, 25 September 2025 – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah II menyelenggarakan kegiatan Pendampingan Penyusunan Roadmap (Peta Jalan) Pelaksanaan Riset, Kekayaan Intelektual, dan Hilirisasi bagi perguruan tinggi di lingkungan LLDIKTI Wilayah II. Acara berlangsung di Kampus Universitas Muhammadiyah Lampung ini diikuti oleh 60 perguruan tinggi terdiri dari 110 peserta, dengan menghadirkan tiga pakar / ahli dibidang sebagai narasumber utama.

Mewakili Kepala LLDIKTI Wilayah II, Ketua Tim Kerja Riset dan Pengembangan LLDIKTI Wilayah II, FX Romi Kurniadi Saputra, S.Kom., M.M., dalam sambutannya menegaskan pentingnya roadmap dalam mendukung pembangunan riset dan hilirisasi di perguruan tinggi. Menurut Romi, kegiatan tersebut selaras dengan arahan Kepala LLDIKTI Wilayah II yang menekankan bahwa tujuan utama penyelenggaraan adalah membangun rumah riset dan hilirisasi yang kokoh. “Dalam membangun rumah tentu diperlukan pondasi yang kuat. Roadmap inilah yang akan menjadi pondasi rumah tersebut,” ungkapnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan persamaan persepsi untuk membuka wawasan dan pengetahuan bersama tentang roadmap. Prof. Dr. Novita Tresiana, M.Si., menyoroti pentingnya roadmap riset yang sejalan dengan arah kebijakan nasional, yakni Asta Cita Presiden 2025–2029 dan kerangka Diktisaintek Berdampak. “Roadmap menjadi instrumen strategis bagi perguruan tinggi untuk berkontribusi terhadap pembangunan nasional melalui riset, kekayaan intelektual, dan hilirisasi yang tujuan akhirnya menghasilkan outcomes dan impact nya bagi masyarakat” kata Prof. Novita.
Sementara itu, Prof. Dr. Buhani, S.Pd., M.Si., menekankan bahwa roadmap penelitian bukan sekadar rencana di atas kertas. Ia menyebut roadmap sebagai komitmen bersama yang membutuhkan integritas, fokus, serta kesediaan untuk berkolaborasi. “Keberhasilan roadmap penelitian tidak ditentukan oleh dokumen yang indah, melainkan oleh konsistensi perguruan tinggi dalam mewujudkan target yang sudah ditetapkan,” tegas Prof. Buhani.

Narasumber ketiga, Prof. Dr. Sutopo Hadi dari Jurusan Kimia FMIPA Unila, memperkenalkan konsep Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) sebagai alat ukur kematangan hasil penelitian. Ia menjelaskan bahwa TKT terdiri dari sembilan level, mulai dari tahap teoritis hingga produk siap komersialisasi. “Dengan TKT, perguruan tinggi bisa menilai sejauh mana riset yang dilakukan bisa diterapkan di lapangan, bahkan hingga bisa menjadi produk yang memiliki nilai tambah ekonomi,” jelas Prof. Sutopo.
Setelah persamaan persepsi, kegiatan dilanjutkan dengan pembangian tiga kelompok dengan masing-masing kelompok didampingi oleh satu narasumber ditiap kelompok, sebagai upaya untuk mereview Roadmap (Peta Jalan) Pelaksanaan Riset, Kekayaan Intelektual, dan Hilirisasi yang telah dibuat oleh masing-masing peserta perguruan tinggi.
Diakhir kegiatan Dr. Sri Lestari, S.Kom., M.Cs., selaku Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya sebagai salah satu peserta dalam testimoninya menyampaikan bahwa kegiatan pendampingan penyusunan roadmap sangat bermanfaat karena memberikan wawasan baru dalam penyusunan peta jalan pelaksanaan riset. “Harapannya, kegiatan pelatihan ini tidak berhenti sampai di sini, tetapi dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan selanjutnya, seperti monitoring penyusunan roadmap pelaksanaan riset, kekayaan intelektual, dan hilirisasi. Dengan demikian, kami dari kampus-kampus dapat turut berkontribusi dalam menyukseskan Program Diktisaintek Berdampak serta Asta Cita Presiden Republik Indonesia saat ini,” ujar Dr. Sri. (Tim Humas)